Kamis, 08 Desember 2016

Pembelajaran Literasi dan Bahasa



       Literasi lebih dari sekadar membaca dan menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini, kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi. Deklarasi Alexandria pada tahun 2005 (sebagaimana dirilis dalam www.unesco.org) menjelaskan bahwa literasi informasi adalah:

“Kemampuan untuk melakukan manajemen pengetahuan dan kemampuan untuk belajar terus-menerus. Literasi informasi merupakan kemampuan untuk menyadari kebutuhan informasi dan saat informasi diperlukan, mengidentifikasi dan menemukan lokasi informasi yang diperlukan, mengevaluasi informasi secara kritis, mengorganisasikan dan mengintegrasikan informasi ke dalam pengetahuan yang sudah ada, memanfaatkan serta mengkomunikasikannya secara efektif, legal, dan etis.”

Literasi tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang didapatkannya di bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta didik, baik di rumah maupun di lingkungan sekitarnya.
Related image

    Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik. Wikipedia

Bahasa adalah penghela ilmu pengetahuan. Artinya, bahasa adalah sarana penyampai ilmu pengetahuan. Semua siswa akan membutuhkan kemampuan berbahasa sebagai alat belajar untuk menguasai berbagai mata pelajaran lain. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa. Hal ini karena setiap mata pelajaran pada dasarnya bertujuan menanamkan informasi kepada siswa, dan informasi itu berupa bahasa.



       Berbicara tentang pembelajaran literasi, Axford (2009:9) mengatakan bahwa salah satu tujuan pembelajaran literasi adalah membantu siswa memahami dan menemukan strategi yang efektif dalam hal kemampuan membaca dan menulis, termasuk di dalamnya kemampuan menginterpretasi makna teks yang kompleks dalam struktur tata bahasa dan sintaksis (dalam www.prioroitaspendidikan.org).

Dalam melaksanakan pembelajaran literasi, guru membutuhkan seperangkat bahan ajar yang dapat mendorong siswa belajar secara optimal. Idealnya, seorang guru harus dapat mengembangkan sendiri bahan ajarnya. Pengembangan bahan ajar adalah proses pemilihan, adaptasi, dan pembuatan bahan ajar berdasarkan kerangka acuan tertentu (Nunan, 1991). Tujuan utamanya adalah membantu siswa dalam mempelajari informasi yang dibutuhkan. Disamping itu, diharapkan pembelajaran akan lebih mudah dilaksanakan oleh guru sehingga prosesnya lebih menarik.


       Pembelajaran bahasa

Pembelajaran bahasa yaitu proses belajar bahasa (umumnya bahasa yang dipelajari secara formal disekolah atau bahasa asing) yang dialami oleh seseorang anak atau orang dewasa setelah ia menguasai bahasa pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar